Menu Close

Baja Ringan vs Galvanis, Mana yang Lebih Bagus untuk Atap?

Baja Ringan dan Galvanis

Baja ringan dan galvanis adalah jenis material yang tengah naik daun di dunia konstruksi. Termasuk untuk pembutan atap (penutup) bangunan.

Sebagai material alternatif dari atap (penutup) berbahan tanah liat, keramik, atau bahan lain, keduanya memiliki keunggulan masing-masing. Meski begitu, mengingat atap adalah elemen penting dari bangunan, membandingkan antara baja ringan dan galvanis perlu dilakukan.

Lantas, faktor-faktor apa saja yang perlu diperhatikan sebelum menggunakan baja ringan atau galvanis sebagai atap (penutup)?

Ketahanan Karat

Coating atau pelapis yang digunakan kedua material ini berbeda. Di mana coating baja ringan adalah Aluminium 55%, Zinc 45%, dan unsur lainnya. Sedangkan galvanis dilapisi 97% Zinc, 1% Aluminium, dan sisanya unsur lain.

Berdasarkan perbedaan itu, ketahanan terhadap karat pun tidak sama. Di mana baja ringan lebih tahan terhadap karat dibandingkan galvanis.

Ilustrasi atap galvanis
Ilustrasi Atap Galvanis (dok. Pexels.com/Jan van der Wolf)

Umur Material Baja Ringan dan Galvanis

Mengingat bahan pelapis kedua material ini berbeda, faktor tersebut pun berpengaruh pada usia pakai.

Dalam hal ini, baja ringan adalah material yang lebih tahan lama, dengan umur sekitar dua kali lipat dari galvanis.

Baca juga: Jurai Terlalu Banyak Jadi Biang Kerok Atap Rumah Bocor? Cek Faktanya!

Efisiensi Dana

Galvanis relatif lebih murah, dengan tetap memberi perlindungan terhadap karat, menjadikannya pilihan tepat bagi pembeli dengan anggaran terbatas.

Namun, jika berdasarkan usia pakainya, baja ringan akan lebih efisien terhadap dana. Terlebih lagi, atap (penutup) minim perawatan serta tak perlu penambahan cat untuk mencegah karat seperti saat menggunakan galvanis.

Mana yang Harus Dipilih, Baja Ringan atau Galvanis?

Secara garis besar, baja ringan untuk atap (penutup) lebih unggul berdasarkan usia pakai, ketahanan terhadap karat, hingga efisiensi dana. Sementara galvanis memang harganya relatif lebih murah.

Ilustrasi Atap Baja Ringan
Ilustrasi Atap Baja Ringan (dok. Unsplash.com @saj_shafique)

Sementara untuk menentukan material mana yang harus dipilih, semua tergantung kebutuhan pengguna. Jika ingin bangunan bertahan lebih lama, maka penggunaan atap (penutup) baja ringan dapat dipilih.

Mengingat atap adalah elemen krusial, maka pastikan untuk menggunakan material yang kualitasnya sudah terjamin. Seperti atap (penutup) yang diproduksi oleh PT Kepuh Kencana Arum, roll former yang telah dipercaya konsumen selama lebih dari 30 tahun.***

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!