Menu Close

Jurai Terlalu Banyak Bikin Atap Baja Ringan Rawan Bocor?

Dugaan Jurai Terlalu Banyak Sebabkan Kebocoran Atap

Jurai atap sering kali dijumpai pada rumah-rumah di Indonesia. Tidak terkecuali pada konstruksi atap dari baja ringan.

Konon, jumlah jurai pada atap yang terlalu banyak dapat berkontribusi dalam meningkatkan risiko kebocoran. Benarkah demikian?

Jurai Atap Adalah…

Sebagai gambaran, atap sederhana, contohnya seperti bentuk pelana hanya punya satu sambungan di bagian atas. Sambungan ini sendiri disebut bubungan.

Namun pada atap dengan model lebih kompleks yang bertingkat maupun bersiku memiliki bidang atap. Garis sambungan di antara bidang atap satu dengan bidang atap lainnnya inilah yang dinamakan jurai.

Berdasarkan bentuknya, ada dua macam jurai, yaitu jurai dalam dan luar. Jurai dalam merupakan sambungan dengan lekukan ke arah dalam, sedangkan jurai luar adalah sambungan yang menonjol ke arah luar.

Baca juga: Baja Ringan Anti Karat? Ini Faktanya!

Kenapa Jurai Bisa Sebabkan Kebocoran?

Sebagai salah satu komponen dari atap, keberadaan jurai pun menjadi salah satu penyebab kebocoran. Apa alasannya?

Seperti ulasan sebelumnya, jurai adalah sambungan antar bidang. Biasanya pada pembangunan atap konvensional (yang mengaplikasikan genteng tanah liat, keramik, dan lain sebagainya sebagai penutup atap), penyambungan itu menggunakan semen.

Penggunaan semen untuk jurai berpotensi mengalami keretakan. Apalagi saat berulang kali diterpa hujan, kemudian terkena paparan panas matahari. Seiring berjalannya waktu, retak akan memudahkan air merembes sampai ke dalam rumah.

Jurai Dalam
Jurai Dalam

Jika keretakannya kecil, kemungkinan hanya akan meninggalkan flek di sekitar plafon. Namun saat retak sudah membesar, air menetes ke dalam rumah dan menyebabkan kebocoran.

Bisa dibayangkan saat jurai dengan pemasangan kovensional jumlahnya cukup banyak. Maka risiko kebocoran atap akan lebih tinggi.

Solusi Cegah Bocor untuk Rumah dengan Beberapa Jurai

Salah satu cara mencegah risiko bocor adalah memilih material yang tepat. Seperti penggunaan genteng nok dan plat talang berbahan baja ringan yang tidak mudah keropos, walau terpapar cuaca ekstrem. Terutama  jika menggunakan material atap (penutup) dengan material baja ringan.

Contoh Jurai Luar
Contoh Jurai Luar (dok. Unsplash.com @ryunosuke_kikuno)

Adapun genteng nok diaplikasikan pada jurai luar. Sedangkan talang digunakan untuk jurai dalam sebagai tempat mengalirnya air saat hujan.

Mengingat atap merupakan elemen penting dari rumah, maka pemilihan material berkualitas wajib diilakukan. Produk atap (penutup), genteng nok, serta plat talang KENCANA® yang diproduksi oleh PT Kepuh Kencana Arum (PT KKA).

Selain karena sudah menggunakan bahan baku berkualitas yang telah memiliki SNI 4096:2007. Atap (penutup), genteng nok, serta plat talang KENCANA® dapat mencegah risiko kebocoran atap, baik karena jumlah jurai yang banyak atau faktor lainnya.***

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!