Mitos baja ringan secara tidak disadari sudah tersebar di tengah masyarakat, hingga akhirnya menimbulkan berbagai persepsi dan kekhawatiran.
Itulah kenapa, penting untuk mengklarifikasi dengan memberikan fakta-fakta tentang baja ringan. Sehingga, tidak ada lagi opini yang kebenarannya kurang bisa dipertanggungjawabkan.
Lantas, apa saja mitos-mitos yang telah tersebar terkait baja ringan yang sebenarnya tidak perlu dipercayai lagi?
Mitos tentang Baja Ringan
-
Baja Ringan Anti Karat
Pernah tidak, mendengar bahwa baja ringan itu anti karat? Padahal penyebutan ini kurang tepat, mengingat kata ‘anti’ merujuk pada arti ‘tidak akan berkarat’.
Padahal faktanya material ini bisa berkarat. Terutama saat coating (lapisan Aluminium-Zinc) rusak karena berbagai faktor, seperti terkena cairan asam, tergores alat kerja, dan lainnya.
Saat coating pada baja ringan terbuka, proses oksidasi mudah terjadi dan akhirnya berkarat. Jadi, daripada menyebutnya sebagai ‘anti karat’, penyebutan ‘baja ringan tahan karat’ lah yang paling tepat.
Baca juga: Jangan Ngasal, Begini Cara Menyimpan Atap Baja Ringan yang Benar dan Aman dari Karat
-
Harga Baja Ringan Mahal
Asumsi tentang harga baja ringan mahal adalah mitos. Sebab, material ini seharusnya lebih murah, mengingat biaya yang dikeluarkan ketika menggunakannya untuk investasi jangka panjang.
Maksudnya, pengeluaran di awal memang lebih tinggi jika dibandingkan saat memakai kayu ‘biasa’. Namun karena kekokohan, ketahanannya pada karat, dan kelebihan lainnya, membuat baja ringan lebih awet. Ini berarti akan memotong biaya renovasi, yang mungkin akan ditemui saat menggunakan material kayu.
-
Bangunan dengan Atap Baja Ringan Gampang Tersambar Petir
Mitos ini tidak perlu dipercayai lagi. Karena dikutip dari laman The national Weather Service (NWS), logam (termasuk baja ringan) tidak menarik petir, melainkan menghantarkannya.
Bahkan pemakaian baja ringan mengurangi risiko akibat sambaran petir seperti terbakar, mengingat mateiral ini tidak merambahkan api. Berbeda ketika menggunakan kayu yang lebih berisiko terbakar.
***
Jika mitos baja ringan tersebut tidak perlu dipercayai lagi, berbeda dengan pernyataan yang merupakan fakta berikut.
- Baja ringan kokoh dan awet, terutama yang diproduksi dari Baja Lapis Aluminium Seng (BjLAS) ber-SNI.
- Pakai baja ringan lebih efisien waktu dan biaya. Agar bangunan berdiri dengan kokoh, pemasangan baja ringan bisa diserahkan pada aplikator yang sudah ahli di bidangnya.
- Baja ringan mudah penyok, khususnya pada material yang ketebalannya tidak sesuai standar SNI. Solusinya, pilih baja ringan yang diproduksi oleh roll former terpercaya seperti PT Kepuh Kencana Arum (KKA). Baja ringan KKA tidak hanya memiliki ketebalan pasti, material ini juga diproduksi dari BjLAS ber-SNI.