Menu Close

Baja Ringan Bisa untuk Genteng Beton? Ini Faktanya!

Baja Ringan Genteng Beton

Penggunaan baja ringan untuk rangka atap bangunan cukup masif. Karena tidak hanya kokoh, tahan karat, pemasangan mudah dan cepat, material ini juga dapat dipadukan dengan berbagai atap (penutup).

Namun di balik kelebihannya itu, masih ada keraguan untuk memadukan baja ringan dengan genteng yang memiliki bobot lebih berat, seperti dari bahan beton. Dikhawatirkan, atap ambruk sewaktu-waktu, terutama ketika hujan lebat.

Jadi, apakah benar rangka atap dari baja ringan aman jika dipadukan dengan genteng beton?

Singkatnya, tidak perlu khawatir untuk menggunakan baja ringan sebagai rangka genteng beton, asalkan beberapa faktor berikut perlu diperhatikan.

  1. Ketebalan Baja Ringan untuk Genteng Beton

Salah satu elemen penting dari struktur atap baja ringan adalah bagian kuda kuda. Pasalnya, elemen yang terdiri dari susunan rangka kanal C baja ringan ini fungsinya sebagai material struktural untuk menahan berat sendiri, bobot atap (penutup), serta beban hidup lainnya.

Adapun kanal C memiliki ketebalan mulai dari 0,60mm, 0,75mm, hingga 1,00mm. Namun sebelumnya, pengguna perlu meminta data teknis terkait kemampuan produk kanal C dalam menahan beban pada pabrikan.

Sebagai contoh, berdasarkan hasil uji lentur oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Industri Balai Riset dan Standardisasi Industri Surabaya, kanal C VIVO Baja Ringan yang diproduksi oleh PT Kepuh Kencana Arum dengan tebal 0,75mm mampu menahan beban genteng sampai 275kg untuk jarak tumpuan 1.600mm.

Uji Lentur oleh Kanal C VIVO, produk PT Kepuh Kencana Arum Tebal 0,75mm
Uji Lentur oleh Kanal C VIVO, produk PT Kepuh Kencana Arum Tebal 0,75mm

Sementara itu, bobot genteng beton masing-masing merek bisa berbeda. Sehingga diperlukan penimbangan genteng beton untuk setiap 1 meter persegi. Jika berat material penutup atap tersebut kurang dari atau sampai dengan 275kg, maka dapat digunakan produk kanal C PT Kepuh Kencana Arum tebal 0,75mm. Jika berat genteng beton per meter persegi lebih dari 275kg, maka sebaiknya menambah ketebalan kanal C.

Baca juga: Alat ‘Tempur’ yang Wajib Digunakan Aplikator Baja Ringan Saat Beraksi

  1. Jarak Kuda Kuda

Ketentuan jarak kuda kuda rangka atap baja ringan tidak hanya disesuaikan dengan ketebalan material, melainkan juga jenis bahan penutup apa yang digunakan.

Dalam hal ini, ketentuan jarak kuda kuda tidak dapat dihitung secara asal. Sebagai gantinya, pabrikan biasanya merekomendasikan software perhitungan kuda kuda baja ringan. Di mana program tersebut dapat menentukan berapa ketebalan kanal C, ketebalan reng, serta jarak kuda kuda/gording.

Sebagai contoh, PT Kepuh Kencana Arum memiliki MAXIcad, software analisa struktur kuda kuda yang diciptakan untuk profil produk PT KKA pada rangka atap.

  1. Jarak Reng

Reng adalah elemen yang fungsinya sebagai dudukan atap (penutup) dan terletak melintang di atas kuda kuda. Menentukan jarak reng saat memadukan baja ringan dengan genteng beton penting dilakukan, agar potensi ambruknya atap dapat dicegah.

Adapun jarak reng yang ideal dapat berbeda-beda, mengingat dimensi genteng beton bervariasi.

***

Berdasarkan ulasan di atas, baja ringan memang memiliki bobot yang enteng. Meski begitu, faktanya bisa digunakan sebagai rangka atap berbagai material penutup, termasuk genteng beton.

Mengingat atap adalah elemen penting dari sebuah rumah, penting dalam mempertimbangkan beberapa faktor sebelum menerapkan baja ringan sebagai rangka atap genteng beton.

Tak hanya ketebalan, jarak kuda kuda, serta jarak reng saja. Pemilihan baja ringan yang kualitasnya terjamin sangat penting. Seperti produk baja ringan, baik kanal C dan reng dari PT Kepuh Kencana Arum (PT KKA), yang telah menggunakan Baja Lapis Aluminium Seng (BjLAS) ber-SNI.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!