Baja ringan yang selama ini populer diaplikasikan untuk rangka atap bangunan, ternyata juga bisa digunakan untuk pembuatan dak cor lantai 2.
Tidak hanya tahan karat, tahan api, dan kokoh sebagaimana kelebihan baja ringan yang telah diketahui. Dak cor dari material ini memiliki beragam keunggulan. Apa saja itu?
Mengenal Dak Cor dari Baja Ringan
Sebelum penggunaan baja ringan, untuk meningkat lantai rumah, gudang, perkantoran, maupun bangunan lain, multiplek digunakan untuk menjadi bekisting. Jadi, pada bekisting tersebut lembaran kayu atau lembaran triplek yang disusun dan dibentuk sedemikian rupa untuk menjadi alas dari proses pengecoran.
Namun seiring dengan perkembangan waktu, zaman, termasuk dunia konstruksi di Indonesia mulai mengenal floordeck. Di mana awalnya, bahan baja lapis seng atau dikenal sebagai galvanis lah yang digunakan. Kemudian inovasi terus dilakukan, sehingga material Baja Lapis Aluminium Seng (BjLAS) yang ketahanannya melebihi galvanis digunakan.
Keunggulan Floordeck Baja Ringan
Berikut ini adalah kelebihan jika menggunakan baja ringan untuk dak cor.
-
Efisien terhadap Waktu
Jika menggunakan multiplek atau kayu untuk bekisting untuk proses pengecoran, bekisting harus dibongkar setelah beton yang sudah kering (28-60 hari).
Namun saat pembongkaran, bisa saja terdapat lubang yang menyebabkan hhasil pengecoran menjadi kurang rata. Sehingga bukan hanya tampilan jadi kurang menarik, perbaikan dari bagian ‘cacat’ itu juga memerlukan waktu.
Sebaliknya ketika menggunakan floordeck baja ringan, saat beton sudah kering, maka penyangga di bagian bawah bisa langsung dibongkar. Kemudian proses pembangunan lain seperti pengerjaan plafon dapat dilanjutkan. Artinya, pengerjaan cor dak menggunakan floordeck lebih efisien terhadap waktu.
-
Hemat Tulangan
Penggunaan floordeck baja ringan tidak perlu penulangan bawah (tulangan positif). Hal ini karena perannya sudah tergantikan oleh material baja ringan tersebut. Sementara pada bagian atas dapat ditambahkan wiremesh, kemudian proses pengecoran dapat langsung dilakukan.
Jika dibandingkan dengan bekisting yang menggunakan penulangan atas dan bawah, maka penggunaan material ini lebih ringkas, hemat waktu, dan biaya.
-
Ekonomis
Menurut penelitian Afriyono yang dimuat dalam Buletin Profesi Insinyur (2019), pengerjaan dak cor menggunakan multiplek dan kayu cenderung lebih mahal dibandingkan ketika menggunakan floordeck baja ringan.
Total biaya pekerjaan dengan metode pelat beton konvensional (menggunakan multiplek dan kayu) mencapai Rp9.488.075. Di mana total tersebut dihitung berdasarkan biaya pekerjaan beton (material beton+upah cor), pekerjaan pembesian (material besi+upah pembesian), pekerjaan bekisting (material bekisting+upah bekisting), serta pekerjaan perancah (material perancah+upah perancah).
Sedangkan untuk total biaya pelat beton menggunakan floordeck baja ringan mencapai Rp6.733.650. Adapun total ini dihitung berdasarkan biaya pekerjaan beton (material beton+upah cor), pekerjaan pembesian menggunakan wiremesh (material wiremesh+upah pasang), pekerjaan floordeck (material floordeck dengan BMT 0,75mm+upah pasang), dan pekerjaan perancah (material perancah+upah perancah).
Baca juga: Baja Ringan Bisa untuk Genteng Beton? Ini Faktanya!
-
Wujudkan Rumah Gaya Industrial
Tidak harus menggunakan ceiling atau plafon ketika menggunakan material floordeck. Terlebih lagi jika ingin menerapkan konsep rumah industrial dan minimalis. Sebab, penggunaan floordeck baja ringan mendukung konsep yang sedang tren ini.
***
Pada dasarnya, penggunaan baja ringan untuk dak cor memang memiliki beragam keunggulan, bahkan jika dibandingkan dengan pengecoran konvensional yang menggunakan multiplek dan kayu.
Agar dak lebih awet dan ekonomis karena biaya untuk renovasi dapat diminalisir, pastikan untuk menggunakan material berkualitas.
Produk floordeck PT Kepuh Kencana Arum (PT KKA) menjadi alternatif terbaik. Menggunakan material BjLAS berkualitas, cor dak berbahan baja ringan PT KKA membuat lantai bangunan semakin kokoh.
Daftar Pustaka:
Afriyono, H. 2019. Efisiensi Pelat Beton dengan Bekisting dan Tulangan Konvensional menjadi Floordeck dan Tulangan Wiremesh. Buletin Profesi Insinyur Vol. 2(1) 036-040.