Atap baja ringan dikenal sebagai memiliki bobot lebih ringan jika dibandingkan dengan genteng tanah liat, beton, maupun keramik. Karenanya, material atap (penutup) ini dicurigai mudah ‘terbang’, terlebih saat angin bertiup dengan kencang.
Dikutip dari laman eriemetalroofs.com, atap (penutup) baja ringan memang bisa saja ‘terbang’ karena angin. Apalagi jika diperkuat dengan faktor-faktor seperti berikut.
- Umur atap. Faktor ini penting, karena usia pada atap dapat memengaruhi kekuatan material. Semakin rapuh material, risiko mudah tertiup angin makin tinggi.
- Arah angin.Pergerakan angin yang cenderung berputar, berarti bisa datang dari bagian depan atap dan bertindak seperti ruang hampa udara. Saat ini terjadi, bagian belakang atap bisa rusak. Bahkan dalam beberapa kasus, atap (penutup) berpotensi terlepas dari rangka.
- Sampah di atap. Sampah berpotensi menyebabkan kerusakan atap (penutup). Apalagi jika puing-puing yang berukuran besar dan berat itu bersinggungan dengan atap baja ringan selama angin kencang.
Trik Atap Baja Ringan Tidak Gampang ‘Terbang’
Bukan hal yang mengherankan jika musim hujan yang disertai angin kencang terjadi di Indonesia. Untuk itu, beberapa cara ini dapat diterapkan agar atap baja ringan tidak terdampak angin.
Baca juga: 6 Kreasi Baja Ringan Bekas yang Bisa Datangkan Cuan
Desain Atap
Atap seharusnya dirancang sesuai dengan kondisi wilayah pembangunan. Sebagai contoh jika pemasangan atap dilakukan di gedung tinggi, di mana angin cenderung lebih kencang. Maka, desain dan penghitungan akan berbeda dibandingkan saat atap baja ringan dipasang wilayah umum (bukan gedung tinggi).
Pemasangan pengikat (bracing), penyambungan, serta bentuk trim juga berdampak pada kekuatan dari atap baja ringan agar tidak mudah terbang.
Pemasang Berlisensi
Baik kontraktor maupun aplikator yang terpercaya dan berlisensi dapat membantu memasang atap baja ringan dengan benar. Bahkan, konsultasi juga dapat dilakukan, termasuk yang berkaitan dengan material ideal untuk bangunan di wilayah rawan angin kencang.
Material Atap
Dijelaskan sebelumnya, faktor usia material bisa menyebabkan potensi atap tertiup angin. Itulah kenapa, penting memilih material atap yang ketahannya bagus.
Seperti atap baja ringan yang diproduksi PT Kepuh Kencana Arum (PT KKA). Telah dipercaya selama lebih dari 30 tahun, produk dari PT KKA telah menggunakan Baja Lapis Aluminium Seng (BjLAS) yang telah mengantongi nomor SNI 4096:2007, yaitu ZINIUM®.
Diketahui, BjLAS ber-SNI turut memengaruhi kekuatan material maupun ketahanan terhadap korosi, sehingga umur atap relatif lebih panjang.***