Berbagai merek baja ringan menjamur di pasaran, seiring dengan masifnya penggunaan material ini di industri konstruksi. Itulah mengapa, pengguna harus lebih teliti dalam memilih produk bermutu dan kualitasnya sudah terjamin, sehingga beragam risiko buruk dapat dihindari.
Terkait hal tersebut, muncul spekulasi bahwa kualitas baja ringan dapat diketahui dengan menimbangnya. Mitos atau fakta?
Fakta Penentuan Kualitas Baja Ringan dengan Cara Ditimbang
Beberapa orang percaya bahwa berat sebatang baja ringan dapat menjadi acuan penentuan kualitas material tersebut. Padahal berat baja ringan ini dipengaruhi oleh beragam faktor, mulai dari ukuran dimensi, bentuk, serta proses pembuatannya. Karenanya, tidak mungkin untuk menentukan kualitas secara akurat hanya dengan melakukan penimbangan saja.
Diketahui, salah satu kelebihan dari baja ringan adalah tahan korosi maupun karat, mengingat material ini memiliki lapisan/coating Aluminium-Zinc (AZ). Ketebalan coating pada baja ringan yang beredar di pasaran pun beragam, mulai dari AZ 200 sampai dengan AZ 50. Bahkan di segmen retail, banyak beredar baja ringan yang memiliki lapisan AZ di bawah 50. Sehingga semakin rendah AZ, maka semakin rendah pula durability-nya terhadap cuaca.
Padahal antara baja ringan yang memiliki AZ tinggi dan rendah bisa saja memiliki bobot sama, karena menggunakan material baja dasar dengan ketebalan sama. Maka akan kurang akurat jika penentuan kualitas baja ringan dilakukan hanya dengan menimbangnya.
Terlebih lagi, masih ada faktor-faktor lain yang perlu diperhatikan. Seperti Total Coating Thickness (TCT)/ Total Ketebalan Produk yang dapat diukur dengan menggunakan mikrometer. Kemudian bparameter lain yang menunjukkan kualitas produk, seperti lapisan AZ atau hasil uji kekuatan dari laboratorium fisika yang tidak bisa dilihat secara kasat mata, melainkan hanya bisa diketahui berdasarkan data yang diberikan oleh pabrikan.
Baca juga: Beda Baja Ringan dan Besi Hollow untuk Kanopi, Lebih Bagus Mana?
Cara Memilih Baja Ringan Berkualitas
Selain menimbang, parameter lain juga diperlukan untuk mengetahui kualitas baja ringan, yaitu sebagai berikut.
-
Ketebalan Baja Dasar
Selain tebal coating, ketebalan pelat atau Base Metal Thickness (BMT) menjadi salah satu cara menentukan kualitas. Sebab, BMT berperan sebagai penentu kekuatan baja ringan dalam menahan beban. Semakin tebal baja dasar (BMT), maka material semakin kokoh dalam menopang beban di atasnya.
-
Lapisan Baja Lapis Aluminium Seng (BjLAS)
Ketebalan lapisan AZ juga menjadi parameter penting dalam menentukan kualitas, khususnya menentukan durability terhadap cuaca dan tingkat ketahanan terhadap berbagai penyebab korosi pada baja ringan.
Semakin tinggi AZ produk baja ringan, maka akan semakin tinggi pula durability atau masa pakainya.
-
Tegangan Tarik
Tegangan tarik adalah tegangan maksimum yang mampu ditahan sebuah bahan saat diregangkan atau ditarik sebelum akhirnya patah.
Pada baja ringan khususnya produk untuk rangka atap, contohnya seperti kanal C dan reng, perlu menggunakan material yang memiliki tegangan tarik sesuai standar yaitu G550.
-
Kemampuan Baja Ringan dalam Menahan Beban
Pengguna perlu tahu kemampuan kanal C baja ringan yang berfungsi sebagai material strukural ini dalam menahan beban. Untuk mengetahuinya pun bukan dengan cara ditimbang, melainkan meminta data pada pabrikan.
Sebagai contoh, berdasarkan hasil uji lentur oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Industri Balai Riset dan Standardisasi Industri Surabaya, kanal C VIVO Baja Ringan yang diproduksi oleh PT Kepuh Kencana Arum dengan tebal 0,75mm mampu menahan beban atap (penutup) sampai 275kg untuk jarak tumpuan 1.600mm.
Dalam hal ini, kemampuan setiap produk dalam menahan beban dapat berbeda. Sehingga jika ingin mengetahuinya, pengguna perlu meminta data akurat dari pabrikan.
-
SNI
Standar Nasional Indonesia (SNI) untuk produk baja ringan menjadi jaminan bahwa material tersebut sudah memenuhi kriteria kualitas yang ditetapkan.
Baja ringan berkualitas biasanya diproduksi dari material yang telah berlabel SNI 4096:2007 (SNI material/ SNI Baja Lapis Aluminium Seng atau BjLAS).
***
Berdasarkan ulasan di atas, bisa disimpulkan bahwa menimbang baja ringan untuk mengetahui kualitasnya hanyalah mitos. Sebab, untuk mengetahui kualitas baja ringan ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan, seperti ketebalan coating Aluminium-Zinc, ketebalan pelat yang akurat, pengujian fisika yang dilakukan oleh produsen di laboratorium terkait, kekuatan baja ringan dalam menahan beban, hingga adanya SNI.
Dengan menggunakan baja ringan produksi PT Kepuh Kencana Arum (PT KKA), pengguna tidak perlu khawatir dengan kualitasnya. Sebab sudah memenuhi kriteria yang disebutkan di atas.