Menu Close

Rumah Tumbuh, Solusi untuk Bangun Rumah Secara Bertahap dengan Dana Minimalis

Rumah Tumbuh

Istilah rumah tumbuh sudah tidak asing di dunia konstruksi. Konsep ini menjadi salah satu solusi untuk menghemat dana, karena pembangunannya dilakukan secara bertahap.

Saat ini, dikenal dua tipe hunian tumbuh yang memiliki fungsi berbeda, yaitu vertikal dan horizontal.

  • Tipe vertikal adalah bangunan bertingkat atau ‘tumbuh’ ke atas dan cocok diterapkan di lahan terbatas. Hal yang perlu diperhatikan dalam pembangunannnya adalah penerapan pondasi yang kuat. Tujuannya agar tidak perlu bongkar ulang saat melanjutkan proses pembangunan.
  • Tipe horizontal merupakan desain tempat tinggal yang ‘tumbuh’ ke samping. Artinya, konsep ini membutuhkan lahan lebih luas, dimana minimal dua kali luas bangunan pertama. Kelebihan dari tipe ini adalah tidak memerlukan pondasi sekokoh konsep vertikal.

Adapun di antara kedua tipe tersebut, hunian tumbuh vertikal yang bisa dibilang cocok untuk kondisi saat ini. Dimana ketersediaan lahan untuk pemukiman semakin sempit, sementara banyak orang yang ingin membangun rumah dengan dana minim.

Terkait hal tersebut, apa saja yang perlu diperhatikan dalam pembangunan tipe vertikal atau juga disebut rumah tumbuh 2 lantai? Berikut ini adalah ulasannya.

Desain Rumah Tumbuh

Pembangunan Awal Rumah Tumbuh
Lantai Pertama (ArchDaily/Architect by Urban Rural Systems)

Nilai estetika hunian juga penting untuk dipertimbangkan, sehingga konsep desain bangunan perlu dilakukan secara matang.

Hal yang perlu dipastikan adalah desain tersebut mudah diterapkan saat pembangunan lanjutan dilakukan. Sehingga tidak perlu lagi mengubah model tempat tinggal pertama.

Pembangunan Lanjutan Hunian Tumbuh
Lantai Kedua (ArchDaily/Architect by Urban Rural Systems)

Skala Prioritas

Selanjutnya penentuan ruangan apa saja yang menjadi prioritas untuk pembangunan di awal, yang dapat dituangkan ke dalam denah.

Ruangan yang dimaksud dalam skala prioritas ini dapat berupa kamar tidur, kamar mandi, dapur, hingga ruang tamu.

Infrastruktur Rumah Tumbuh Vertikal

Contoh infrastruktur dalam rumah yang perlu dipertimbangkan secara matang adalah sambungan listrik, pipa air, hingga saluran akhir.

Terlebih, pembangunan hunian tumbuh ini dilakukan secara bertahap. Sehingga memastikan bagian-bagian dari infrastruktur itu mudah disambungkan saat pembangunan lanjutan perlu diperhatikan.

Baca juga: Tips Instalasi Listrik untuk Konstruksi Baja Ringan Agar Tidak Tersetrum

Pemilihan Material

Pemilihan bahan yang ‘umum’ dan kokoh perlu diperhatikan. Sebab material yang hanya mengikuti tren dan jumlahnya terbatas, berisiko membuat model rumah pertama dan lanjutan tidak serasi.

Ilustrasi Aplikasi Floordeck KKA
Ilustrasi Aplikasi Floordeck KKA (dok.Instagram.com @omahlembang)

Sementara penggunaan material yang kokoh diperlukan, khususnya untuk pembangunan dek lantai. Hal ini mengingat pembangunan lanjutan pada rumah tumbuh vertikal dilakukan di atas dek lantai.

Jika dulu digunakan multiplek/triplek, kini floordeck dari Baja Lapis Aluminium Seng (BjLAS) menjadi pengganti ideal sebagai material dek lantai.

Ecodeck KENCANA Produk KKA
Ecodeck KENCANA Produk KKA

Seperti floordeck produksi PT Kepuh Kencana Arum yang terbuat dari BjLAS berkualitas dan telah ber-SNI, yaitu merek ZINIUM®.

Selain dapat menghemat besi tulangan, material tersebut juga kokoh, awet, dan dapat diekspos, sehingga tidak perlu ditambahkan plafon.

***

Pada dasarnya, pembangunan rumah tumbuh, khususnya tipe vertikal memerlukan perencanaan matang. Sehingga selain beberapa tips di atas, penggunaan jasa profesional perlu dipertimbangkan agar hunian impian dapat terwujud.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!