Rangka baja ringan yang dalam beberapa waktu belakangan ini menjadi primadona di dunia konstruksi dikenal sebagai material tahan karat. Namun, benarkah demikian?
Pada dasarnya memang klaim tersebut tidak salah, karena baja ringan dilengkapi dengan coating (lapisan) Aluminium-Zinc yang mampu mencegah korosi/karat. Sayangnya saat lapisan tersebut terganggu atau bahkan sampai ‘terluka’, risiko munculnya karat dan tersebar samakin tinggi.
Artinya, untuk mencegah karat pada baja ringan, pencegahan agar coating tidak terbuka perlu dilakukan.
Terkait hal tersebut, ada beberapa faktor yang membuat coating pada baja ringan terkelupas, seperti:
- Kesalahan kerja. Contohnya seperti salah potong rangka baja ringan atau permukaan baja ringan tidak sengaja tergores alat kerja.
- Alat kerja kurang tepat. Penggunaan alat kerja seperti gerinda lebih berisiko membuat baja ringan ‘terluka’ dibandingkan ketika menggunakan gunting baja ringan.
- Larutan asam. Larutan yang biasanya terkandung pada cairan pembersih lantai ini akan sangat reaktif saat bersinggungan dengan permukaan baja ringan. Jika terjadi, risiko coating terbuka lebih tinggi.
- Air semen. Saat air semen menempel pada permukaan baja ringan juga berpotensi merusak lapisan pencegah karat.
- Genangan air. Air yang dibiarkan menggenang pada permukaan baja ringan, secara bertahap merusak coating dan berisiko membuat material ini cepat berkarat.
Tapi, saat baja ringan sudah terlanjur tergores secara tidak sengaja, apa yang harus dilakukan? Sebelum karat menyebar, salah satu pencegahannya dengan menambahkan cat anti karat.
Baca juga: Apakah Bisa Rangka Baja Ringan Menopang Genteng Tanah Liat?
Jenis Cat Baja Ringan
Sebenarnya baja ringan tidak perlu dicat. Asalkan coating sesuai standar, coating tidak terkelupas, dan material berkualitas, proses oksidasi penyebab karat dapat dicegah.
Namun jika sudah terlanjur, berikut beberapa cat yang bisa diaplikasikan pada permukaan baja ringan seperti dikutip dari berbagai sumber.
- Cat anti karat primer (dasar). Fungsinya untuk mencegah proses korosi pada permukaan material. Penggunaannya dapat diikuti oleh cat pelapis perantara (intermediate) atau pelapis atas (top coat) yang umumnya berwarna kuning, oranye, abu-abu, merah, maupun putih.
- Cat intermediate ini digunakan guna menyempurnakan polesan cat primer. Dimana biasanya masih tertinggal lubang-lubang kecil (pin hole atau missed spot). Cat perantara ini juga digunakan untuk memberikan peralihan warna dari cat primer ke top coat agar tidak menghasilkan efek bayangan.
- Cat untuk merawat logam (metal treatment) atau disebut juga cat dasar/wash primer. Tipe ini dipoleskan dengan tebal minimal 15 mirkon.
***
Karat pada baja ringan akibat coating yang terkelupas tidak dapat dihindari 100%. Saat menyadari bahwa coating tak sengaja terkelupas akibat kesalahan kerja atau faktor lainnya, penggunaan cat bisa dilakukan pada baja ringan.
Kendati demikian, penggunaan baja ringan dengan coating jelas dan kualitasnya terjamin harus dipertimbangkan agar bangunan tetap kokoh. Baja ringan produksi PT Kepuh Kencana Arum (PT KKA) sudah dipercaya lebih dari 30 tahun untuk menyediakan produk yang terbuat dari material Baja Lapis Aluminium Seng (BjLAS) ber-SNI.