Penggunaan atap baja ringan bisa dibilang cukup masif di Indonesia untuk berbagai macam bangunan. Hal tersebut karena keunggulannya, seperti kokoh, mudah dan cepat dalam pemasangan, tidak merambatkan api, dan tahan cuaca ekstrem.
Kendati demikian, keunggulan tersebut tidak sepenuhnya menghilangkan rasa penasaran. Salah satunya tentang ‘apakah atap baja ringan cocok untuk wilayah dengan curah hujan tinggi’. Hal tersebut mengingat material baja ringan yang dinilai masih bisa berkarat.
Kenapa Baja Ringan Berkarat?
Selama ini, baja ringan memang dikenal sebagai material yang tahan karat karena memiliki lapisan (coating) Aluminium, Zinc, dan unsur lainnya.
Namun, bukan berarti baja ringan tidak bisa berkarat, terutama ketika lapisan pelindungnya rusak karena faktor seperti berikut.
- Tergores alat kerja yang membuat coating terkelupas;
- Terkena air adonan semen, sehingga timbul reaksi kimia yang menyebabkan karat;
- Permukaan baja ringan terkena larutan asam yang biasanya ada di dalam cairan pembersih keramik maupun lantai;
- Air yang menggenang di permukaan atap baja ringan dalam waktu cukup lama.
Baca juga: Apakah Merk Baja Ringan Terbaik Selalu Menjamin Atap Rumah Anti Ambruk?
Ketahanan Atap Baja Ringan terhadap Hujan
Faktor cuaca ekstrem, terutama terpaan hujan berkepanjangan akan mempercepat terjadinya karat pada baja ringan.
Meski begitu, karat dapat dicegah asalkan air tidak menggenang di permukaan baja ringan dalam waktu yang lama.
Hal tersebut berarti sudut kemiringan atap yang tepat harus diperhatikan. Dimana biasanya sudut kemiringan atap bangunan di Indonesia antara 15 hingga 25 derajat.
Dengan menerapkan sudut kemiringan yang tepat, air hujan akan mudah mengalir ke bawah dan tidak akan ada genangan.
Selain sudut kemiringan, penggunaan material yang mutu dan kualitasnya terjamin pun perlu dipertimbangkan. Seperti atap baja ringan produksi PT Kepuh Kencana Arum yang menggunakan material Baja Lapis Aluminium Seng (BjLAS) ber-SNI.
***
Berdasarkan ulasan di atas, dapat disimpulkan bahwa atap baja ringan cocok diaplikasikan di wilayah dengan curah hujan tinggi. Kuncinya adalah mencegah adanya genangan air pada permukaan baja ringan guna mencegah karat. Selain itu, penggunaan material berkualitas juga patut dipertimbangkan.